cersex annisa cersex anal mama cersex dengan ibu mertua cersex hot terbaru cersex download cersex xnxx

Cerita Sex Berhubugan Di Balik Handuk Mandi Yang Super Hot

Mesikipun tetanggaku ini seringkali turut mandi alias membuang air di rumahku, tidak ada rasa main-main dalam pikiranku untuk melihat alias beberapa tindakan cabul yang lain. Mesikipun di umurku yang sudah 14 tahun, film porno sudah tidak asing buatku.

Cersex Pemerkosaan – Karena, pertemanan di sekolah yang ketahuikanku tidak cuma pada minuman keras, rokok, tapi jg pada film porno baik bokef barat atau asia. Benar-benar, saat itu tidak ada tebersit sedikitpun dalam benakku untuk lakukan beberapa hal yang bau sex ke tetanggaku ini yang umurnya sudah lebih tua dari ayahku. Umurnya lebih kurang 48 tahun saat saya main-main menanyakan padanya.
Sekalian menunggu tetanggaku keluar kamar mandi, saya masih tetap berbaring di atas bangku sekalian menonton tv dgn badan bugil yang cuma dililit handuk.
Hingga kemudian, tetanggaku usai membuang air dan keluar kamar mandi. Dengan mendadak, handuk yang melilit ditubuhku diambilnya dgn paksakan tapi, tanganku dgn refleks dan kuat meredam supaya handuk tidak seutuhnya lepas dan menampakan kelaminku. Faktor itu membuat tetanggaku jadi malu karena akan memaksakan melepaskan handukku dan secara langsung pergi ke luar rumahku.
Saya yang terkejut dgn pengalaman itu mulai ingat lagi peristiwa yang mengagetkan tersebut. Betapa anehnya muka seorang wanita yang sudah memiliki cucu itu dgn sorot mata seperti wanita dalam film bokef. Penuh gairah dan menarik. Karena itu tanpa berpikir panjang, saya bereskan kembali handukku dan selekasnya melejit ke arah tempat tinggalnya.
Di tempat tinggalnya, Bu Mina, saya merasakan dia sedang duduk di atas bangku panjang yang sudah tidak karuan memiliki bentuk sekalian merokok. Saya beranikan diri duduk di sampingnya.
“Bu, barusan bunda ingin ngapain?”
“eng, eng, tidak hanya ingin saksikan burung kalian saja!” jawab Bu Imah dgn muka so cuek.
“ooh. Kirain ingin apa. Saya terkejut sekali dgn tindakan bunda yang mendadak seperti tersebut. ”
“udahlah, Dek Iwan melupakan saja peristiwa itu, ya!” jawabannya sekalian mengembuskan asap rokoknya.
“bu, jika bunda ingin saksikan burungku, mari bu di rumahku saja.” jawabku sekalian berakhir dari tempat tinggalnya.
Di rumahku, saya duduk di atas bangku sekalian menghidupkan rokok yang awalnya saya mengambil dari dalam tas sekolah dalam kamarku. Sekalian mengisap rokok, saya bingung dgn ucapanku yang barusan saya katakan ke Bu Mina. Dag dig dug jantungku memikirkan bagaimana jika Bu Mina nantinya tiba kembali ke rumahku ingin melihat penisku?
Memikirkan faktor itu justru membuat penisku menegang dan mengeras. Dgn refleks saya elus penisku di luar handuk sekalian memikirkan bersetubuh dgn tetanggaku, Bu Mina.
Sedang asyik dgn kelaminku, mendadak pintu rumahku dibuka oleh Bu Mina. Saya terkejut, langsung tegak berdiri bergerak dari bangku karena takut kerjakananku itu diketahuinya.
Bu Mina juga mendekatiku. Dgn muka so cuek dianya meminta ucapanku yang akan menunjukkan burungku. Tapi, saya diam saja sekalian masih tetap berdiri dan menjelaskan, “silahkan bunda membuka sendiri handukku! saya malu.” jawabku dgn jujur dan polos, mahfum saat itu umurku masih tetap 14 tahun.
Bu Mina merapat ke hadapanku. Tanpa sangsi dianya angkat handukku dan nampaklah penisku yang berkulit bersih dan warna sawo masak yang masih tetap tegang dan keras karena birahi yang menerpa.
Berkesan sungging senyuman di mukanya. Memerhatikan penisku yang berkedut-kedut karena birahiku yang terus mencapai puncak.
“Umurmu berapakah, Dek Iwan?” tanyanya mendadak.
“sudah 14 tahun, satu bulan yang lantas, bu!” jawabku dgn suara cukup tergetar.
“wah, 14 tahun tp burungnya sudah besar dan panjang.” dgn suara yang cukup tergetar juga. Saat itu saya tidak tahu jika Bu Mina jg sudah kebakar birahinya.
“eh kalian merokok, ya?” bertanya Bu Mina, sekalian matanya melihat rokok di jari tangan kananku.
“iya, bu. Habisnya, saya terkejut sekali masalahnya baru ini hari diginiin. Bunda jangan bilang-bilang sama mamah ya jika saya ngerokok!” jawabku yang mulai takut jika dilaporkan oleh tetanggaku ini pada ibuku.
“iya, tidak akan diberitahu kok!” jawabannya sekalian bergerak akan ke luar rumahku.
Dgn gairah yang sudah cenat-cenut di ubun-ubun, saya ambil tangan kiri Bu Mina. Terlihat terkejut mukanya melihat ke mukaku.
“Dek Iwan mengapa?”
“anu bu, umur bunda berapakah?” saya kembali menanyakan kepadanya.
“lebih kurang 48 tahun, sudah tua, ya?” jawabannya sekalian cekikikan.
“susu bunda kecil, tp bokongnya montok, bu. Bisa tidak, saya saksikan meqi wanita yang sudah tua kaya ibu?” tanyaku dgn polos.
“haha… iyalah susunya kecil, sudah kendor. kan bunda sudah punyai 5 anak dan sudah mempunyai cucu jg. Jangan, kalian jangan simak kan nantinya jika kalian sudah besar kalian jg pasti dapat simak meqi wanita!” jawabannya sekalian melepas tangannya dari genggamanku.
“yah, ibu. Sekali saja bu. Bolehlah!” rengekku sekalian hebat tangannya kembali.
Lumayan lama jg saat itu saya memelas supaya bisa izin melihat meqi wanita. Sampai pada akhirnya Bu Mina juga berserah dan sepakat untuk menunjukkan meqinya kepadaku. Benar-benar, berbahagia rasanya saat rengekanku berekor hasil.
Dag dig dug jantungku saat Bu Mina merosotkan celana singkat warna biru tua sekalian celana dalamnya yang warna coklat muda sampai 1/2 pahanya. Berkesan lebat dan hitamnya bulu-bulu meqinya.
“sudah ya!”
“nantikan bu, tidak kelihatan meqi itu seperti apa.” jawabku dgn suara tergetar.
“ya ini, meqi tu ini!” kata Bu Mina sekalian menunjuk meqinya sendiri.
“saya liatnya hanya bulu saja, bu. Tidak tahu jika di tengahnyanya bagaimana!” sanggahhku berusaha melihat sela meqi seperti di film bokef yang memperlihatkan itil dan sela meqi dgn terang.
Pada akhirnya Bu Mina bergerak ke arah bangku. Kakinya di bentangkan menjadi demikian terang celahnya yang menganga bundar sebesar uang coin Rp.100 perak. Aku juga merapat, menjadi mukaku memiliki jarak mungkin sejengkal dari meqinya. Saat itu, pertama kalinya saya dapat menghirup aroma meqi wanita. Baunya demikian unik dan nyaris serupa wewangian ikan payau mesikipun tidak setajam wewangian ikan asin.
Tanpa instruksi, saya dekatkan mulutku pada meqinya seperti dalam episode film bokef yang cukup seringkali saya saksikan bersama beberapa teman sekolahku. Tangan Bu Mina, menjambak rambutku dan berusaha menghindari mulut dan lidahku dari meqinya yang dagingnya warna hitam kerutan. Tp, seperti satu ekor anjing, saya masih tetap bersi kokoh dalam posisi berjongkok di muka meqinya dan terus lakukan jilatan-jilatan pada sela meqi dan itilnya yang menyembul dibalik daging-daging hitam yang kerutan.
“sssshhh aaaah oooooohhhh hhmmmm. ssu sssudaaaaah aduuuuuhh hmmmm.” ceracau Bu Mina yang terus membuatku bernafsu menjilat dgn cepat meqinya.
Lidahku demikian gesit dan lentur menjilat sela meqi dan itilnya. Tindakanku yang begitu membuat Bu Mina terus mendesah dgn di ikuti pergerakan pada pinggulnya, bergoyang, dgn pinggang yang meliuk-lengkung di bangku. Saya masih tetap dgn nafsu menjilat-jilati dan berusaha meremas susunya yang masih tetap dibalut kutang dan pakaian kaos warna ungu.
Sampai pada akhirnya, desahan hebat dan semakin menjadi yang ke luar dari mulut Bu Mina menyadarkanku. Karena takut didengarkan tetangga, aku juga mengajarkan badan Bu Mina yang kurus dgn tinggi hampir serupa dgnku ke arah kamarku. Saat itu tinggiku masih tetap 158 cm. Tanpa penampikan seperti awalnya, Bu Mina mengikhlaskan dianya dituntun ke arah kamarku. Aku juga menyilahkan Bu Mina untuk tiduran di atas kasur punyaku.
Selekasnya saya membuka handuk yang melilit pinggangku. Kemudiah saya bergerak arahkan penis yang menurut Bu Mina besar dan panjang ke mulutnya. Tp, Bu Mina cuma diam terkejut dgn muka melongo saat saya dgn mendadak menggesek-gesekan penisku ke bibirnya. Dia juga menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda tidak sepakat dgn kerjakananku.
“mari bu disedot!” pintaku dgn suara tergetar dan sedikit terbata.
“iih bunda belum begituan. Pengalaman bunda paling hanya netein suami dan secara langsung enjot saja meqi ibu.” jawabannya dgn suara tergetar juga sekalian tangannya meredam perutku supaya penisku tidak sampai pada bibirnya kembali.
Dgn rasa sedih, selekasnya saya mengangkangkan kakinya lebar-lebar. Saya jilatin dgn liar meqinya. Berasa asam dan sedikit wewangian pesing meqinya di lidah dan hidungku. Saya gabungkan di antara jilatan, sedot perlahan-lahan dan sedotan kuat pada sela meqi dan itilnya. Bu Mina terlihat terus bergairah. Berkesan dari pergerakannya memutar-mutar pinggulnya, menaik-turunkan bokongnya, dgn pinggang meliuk-lengkung di kasurku.
“oooouuuuhhhh ssssshhhh ennnaaaaakkk. Baaaarrrruuu peerrrrtaaaamaaa ibbuuu diigiinniiiiinnn emmmmhhh” desahnya.
Mendapatkan tanggapan begitu, saya terus bergairah dan terus semakin menjadi mainkan lidah dan mulutku di meqinya.
“emmmmhhhh deeeekkk ayyoooo masssuuukkiiiinn ddddoooooongggg!” pintanya dgn mata merem terbuka.
Tanpa berpikir panjang, aku juga beringsut ke atas badannya yang sudah dia bugilin sendiri. Dgn posisi push up di atas badannya, saya berusaha memasukkan penisku ke saat meqinya. Tp berulang-kali saya coba, berulang-kali jg penisku melenceng terkadang ke atas, terkadang ke bawah duburnya.
Dgn bergairah birahi tingkat dewa, Bu Mina memegang penisku dan arahkan pada lubang meqinya yang basah penuh lendir meqinya. Dgn hentakan kuat, penisku masuk ke lubang meqinya.
“ooooouuuuuhhh ssssshhhh pelaaaan-peeeelllaaaaannn doooonggggg. aaaauuuuwwww saaaakiiittttt.” desahnya sekalian meringis.
Karena hentakan yang tidak sabar itu, aku juga rasakan pedih di kepala penisku. Mahfum pengalaman pertama. Sekalian rasakan pedih di penisku mendadak Bu Mina mulai menggerakkan pinggulnya putar, turun-naik dgn memiliki irama. Saya yang rasakan kepuasan imbas pergerakannya sacara alami memberi respon dgn memaju-mundurkan penisku saat meqinya.
“emmmmhhh nikkkkmaaaattt yaaaa oouuuhhh emmmhhh ssssshhhh aaaahhh” desahnya yang membuatku terus liar memompa penisku. menjadi terus lama penisku terus jauh tenggelam dalam lubang meqinya.
Berasa demikian enaknya, meqi wanita yang sudah mempunyai 5 orang anak dan sudah mempunyai cucu ini. Meqinya mengempot-empot, dinding meqinya seakan meremas-remas penisku. lebih nikmat jika dibanding dipompa dgn telapak tangan. Hangat dan cukup lekat meqinya, membuatku seperti melayang.
Keringat bercucur di semua badanku. Bokongku juga berasa basah dan hangat oleh butir-butir keringat. Demikian jg Bu Mina, badannya banjir keringat. Mukanya terus berkilau dgn peluh yang berbutir-butir mengairi kening mukanya.
Tercium wewangian keringatnya demikian menarik. Dgn masih tetap memacu meqinya, saya hirup, jilat, dan kenyot-kenyot payudara kecil, peot, dan kendor itu dgn rakus. Mungkin ukuran cuma 32 b saja.
“eemmmmhhh aaaaahhh oooouuuuhhh emmmmmhhh aaaaahh.” erangannya.
Tidak berhenti-hentinya dia mendesah, membuatku terus mengocak dan mengobok-obok meqinya dgn penisku. Mesikipun pegal berasa pada ke-2 tangan karena wajib meredam tubuhku dalam posisi push up, saya masih tetap bersi kokoh rasakan kesan nikmat pengalaman pertama kaliku ini.
“emmmmhhhh aaaaahhhh leeeebbiiihhh ceeeppaaattt deeeeeekkk akuuuu keeeelluuuuaaaarrrr ssssshhhhh!” desah pintanya dgn suara tergetar. Dgn bokongnya terus liar bergerak, dan mata merem terbuka rasakan kesan nikmat tidak berketelahan.
“aaaahhhhh iiiyyaaaaa buuu aaaakkkuuu jgaaa maaaauuuuu…” jawabku sekalian percepat pergerakanku.
Imbas pergerakan Bu Mina yang semakin menjadi, kepala penisku berasa demikian geli dan gatal dibikinnya. Membuat saya tidak sangguh meredam enaknya gelombang syaraf yang mengucur sampai ubun-ubun.
“aaaaaahhhhh keeeluaaaarrrr buuuu” desahku.
“eeeeemmmm eeennnnaaakkkk, ibbbbuuuuu keeelluuuuaaaar bannnnyyyyaaaaakkkk aaaaaahhhh!” celotehnya sekalian merengkuh kuat badanku rasakan orgasme dahsyatnya.
Berasa penisku seperti diremas, diperas habis spermanya oleh meqinya yang terus berkedut-kedut dan mengempot-empot.
Dalam dekapan Bu Mina, saya coba melihat jam dinding di kamarku. Jam sudah memperlihatkan jam 11.19 WIB. Maknanya, lebih dari 1 1/2 jam saya bergumul. Saya terkejut sekali demikian lama waktunya lakukan persetubuhan ini. Walau sebenarnya rasanya cuma sesaat. Karena itu saya selekasnya melepas diri dari dekapan Bu Mina dan menggunakan handuk ke arah lagi kamar mandi.
Sekalian membenahi handuk, Bu Mina menjelaskan padaku, jika saya anak luar biasa. Baru pertama bersetubuh tp kuat bersi kokoh benar-benar lama. Dgn senang saya berjalan ke luar kamar untuk mandi.
Sehabis usai mandi, saya segera. Saat masuk kamar, Bu Mina sudah tidak berada di kamarku. Aku juga langsung kenakan seragam SMPku dan segera agar tidak terlambat masuk sekolah.
Sekalian melalui depan tempat tinggalnya, ku saksikan Bu Mina sedang bertumpu di atas bangku. Terlihat mukanya yang capek dan berbahagia saat saya menyapanya. Sekalian pamit pergi sekolah dan memercayakan kunci rumah, saya bisikkan di telinganya, “kelak kami begituan kembali ya, bu!” pintaku sekalian berakhir tanpa menunggu jawaban darinya.
Sehabis mendapatkan pengalaman pertama, saya jadi suka lakukan jalinan seperti suami istri kembali. Tidak percuma rasanya keperjakaanku diberbagi padanya. Karena, Bu Mina tidak sebelumnya sempat menampik saat saya mengajak untuk bersetubuh.
Bu Mina memiliki susu kecil ukuran 32 B, tubuh langsing dgn tinggi tubuh 158 cm, dan memiliki bokong bahenol. Kulitnya tidak seputih kulitku dan kulitnya juga tidak semulus dan sekencang kulit abg. Mahfum sudah 48 tahun. Tp, darinya saya teratur memperoleh kepuasan yang tidak ada tara.
Keluarga Bu Mina, tiap pagi teratur sepi karena, ke-2 cucu yang tinggal dengannya sekolah pagi dan biasa pergi bersama suaminya yang akan pergi bekerja. Di tempat tinggalnya cuma Bu Minalah wanita salah satu. Karena, ke-2 cucunya adalah lelaki. Ke-2 cucunya itu dipercayakan oleh anaknya dgn argument jika tinggal dengan mereka di daerah tidak ada yang mengurusi anaknya. Suami istri itu ke-2 nya bekerja pagi pulang sore.
Pagi itu, adikku yang masih tetap berusia setahun menangis terus. Karena itu, mesikipun belum jam 09.30 WIB (jam biasa saya mengantarkan adikku) saya antar saja adikku itu ke rumah nenekku. Saat melalui rumah Bu Mina berkesan dia sedang sapu pelataran rumahnya. Dgn main-main sekalian menggendong adikku, saya remas bokong bahenolnya. Bu Mina cemberut sekalian melihatku yang berjalan sekalian cengengesan.
Sehabis memercayakan adikku dan memberbagi uang untuk jajan adikku pada nenekku. Saya segera lagi ke rumah. Saya saksikan Bu Mina masih tetap sapu pelataran rumahnya. Dgn sedikit berbisik, saya mengajak Bu Mina ke rumah. Saat Bu Mina sudah menyetujui akan susul ke rumahku, aku juga selekasnya ke rumah dgn hati berbahagia dan deg degan menunggu apa yang akan terjadi sebagai pengalaman ke-2 ku.
Seperti biasa, saya lucuti semua bajuku sampai telanjang bundar. Selanjutnya saya lilitkan handuk untuk tutup penisku yang sudah tegang dan keras memikirkan persetubuhan yang akan terjadi di antara saya dan Bu Mina.
Tidak lama, pintu rumahku terbuka. Jantungku berdetak kuat sekali. Saya jadi ragu perlu bagaimana dan dimulai dari mana.
Di antara saya dan Bu Mina cuma sama-sama melihat. Ku saksikan Bu Mina, kadang-kadang melihat ke penisku yang sudah tegang dan mengeras dibalik handuk. Tersungging senyuman di mukanya, membuat kemelut yang saya alami setahap jadi lebih tenang.
“mari, Dek Iwan ada perlu apa manggil bunda ke rumah?” bertanya Bu Mina yang seakan berbahagia permainkan hatiku yang serba salah.
“eemm ini bu. Saya bisa ngulangin seperti tempo hari?” pintaku penuh berharap.
“aduh, bunda kan sudah tua. Sudah lemah. Jika tiap hari begituan mana mampu!” jawabannya sekalian masih tetap tersenyum melihatku.
“ah, bunda belum jg dicoba kok sudah katakan tidak mampu!” sergahku.
“yaudah dech, nantikan sesaat ya. Bunda ingin ke rumah dahulu ngambil handuk agar nantinya jika sudah begituan agar langsung mandi.” jawabannya dgn sedikit genit.
Saya mengusikk menyetujui sekalian terus melihat bokong bahenolnya saat dia berjalan ke luar pintu rumahku. Bongkahan bokongnya itu membuatku berulang-kali menelan ludah. Betapa bahenolnya bokong Bu Mina sampai membuat keinginan birahiku naik sampai ke ubun-ubun.
Sekalian santai di atas bangku menunggu Bu Mina, saya coba ingat semua episode film porno yang seringkali saya saksikan. Tapi, aku juga jadi sangsi apa Bu Mina akan ingin dibawa bersetubuh dgn sejumlah style.

Baca Juga:   Cerita Seks Tubuh Semok Ibu Ria

Saat saya mulai terbuai dgn lamunanku, Bu Mina masuk ke rumah mengusung handuk dan peralatan mandi. Pakaian warna hitam tanpa lengan dgn belahan dada rendah dan cukup kendur tingkatkan seksi performanya mesikipun susunya ukuran kecil. Dari bawah semakin membuat panas performanya karena, legging krim yang dipakainya demikian cetak tiap lekuk kaki, paha, dan bokongnya yang bahenol. Tidak itu saja, karena sangat ketat legging yang dipakainya membuat garis meqinya tercetak dgn cantik dan menarik perasaan kelelakianku.
Bu Mina juga mengenalkan diri untuk memulai persetubuhan dalam kamarku. Tanpa cukup banyak basa busuk saya gandeng dia ke arah kamarku.

Dalam kamar, tanganku mulai bergerilia menyentuh tiap lekuk badannya, terutama susu kecil dan bokong bahenol yang lebih seringkali menjadi sasaran kenakalan ke-2 telapak tanganku. Saya elus, saya remas, saya seka, dan remas susu dan bokongnya dgn lembut. Bu Mina nikmati dan membalasnya mengelus punggungku dan penis yang sejak dari barusan tegak mengacungkan dibalik handukku.
saya jilat dan kenyot lembut lehernya yang tingkatan. Berasa renyah keringat lehernya dilidahku yang terus bergairah lakukan pekerjaannya. Sampai pada akhirnya, bibirku sudah mencaplok bibirnya. Kami berpagutan dgn liar. Tak lupa, lidah kami sama-sama kenyot sama-sama lilit dan sama-sama memberikan jilatan-jilatan penuh nafsu. Entahlah berapakah cukup banyak liur kami yang terganti dan ketelan habis . Maka gairah kami terus lama terus semakin menjadi. Erangan untuk erangan, ke luar dari mulut Bu Mina. Matanya merem terbuka bersamaan erangan yang keluar mulutnya.

“emmmmhhhh ssshhhh deeeek Iwaaannnnn suuuussssuuuu ibbbbbuuuuu diiikenyyyyoooott yaaaa!” pintanya dgn suara tergetar sekalian buka pakaian dan kutang krim yang menempel di badannya.
Tanpa cukup banyak berbicara, saya jilat melingkar tahapan hitam susunya, saya kenyot-kenyot puting hitam yang sudah mengeras. Ukuran putingnya seukur kelingking. Benar-benar menarik sekali. Ke-2 telapak tanganku berganti-gantian menyentuh susunya. Meremas halus. Sampai pada akhirnya samping tanganku saya tujukan ke tengah selangkangannya. Saya gesek-gesekan jemari tengahku antara meqinya sekalian lidahku terus menjilat-jilati susu dan mengeyot halus puting susunya.
“eemmmm ddeeeeeeek maaaassssuuukkiiiiinnn uuuuddddaaaahhhh gaaakkk taaaahaaaann gggaaaatttteeelllll memmmmeeekkk ibbbuuuu!” pintanya sekalian mengeluh.

Baca Juga:   Cerita Sex Tante Michelle Yang Montok Tak Dapat Kutahan

Sama sesuai pintanya saya mulai turunkan legging krim dan celana dalamnya langsung. Terlihat bulu-bulut hitam meqinya. Saya tuntun dia untuk tiduran di kasurku. Saya perhatikan sesaat meqinya dan memulai arahkan mukaku pada meqinya. Saya jilat lubang meqinya, saya kenyot-kenyot itilnya. Dia terus menggeliat memberi respon kegesitan lidah dan mulutku.
Tangan Bu Mina menjambak rambutku. Ditekan-tekannya kepalaku pada meqinya sampai pada akhirnya kepalaku ditekannya kuat-kuat tenggelam di meqinya. Berasa cairan hangat mengucur dari lubang meqinya.
“ssssshhhh aaaaaaaaahhhhhh keeellluaaaaarrrrr deeeeekkkk!” erangannya sekalian masih tetap menekan kepalaku dalam-dalam pada meqinya.

Dgn perlahan-lahan dia menaik turunkan bokongnya pada mukaku yang dia pencet antara meqinya. Terlihat mulai lembek cengkeramannya pada kepalaku . Maka saya mulai menegakkan tubuhku. Berkesan senyuman Bu Mina penuh kepuasan. Aku juga tersenyum sekalian arahkan telapak tanganku untuk meremas susunya. Saya jilat dan kenyot susunya. Bu Mina membalasnya menyeka-usap kepalaku dgn halus menjadi saya merasa demikian dicintainya.
Tangan Bu Mina sekarang ini meraih penisku dikocaknya perlahan-lahan dan memulai mengarahkannya pada sela meqinya. Dgn perlahan-lahan tidak seperti pengalaman pertama kaliku dgn Bu Mina, saya dorong pelan-pelan penisku. Berasa nikmat dan hangat sela meqinya. Penisku berasa dipijit di saat meqinya.
Bu Mina mulai menggoyahkan pinggulnya putar. Penisku berasa diempot-empot. Sangat nikmat. Saya mulai terus memasukkan penisku lebih dalam dgn memaju undurkan dgn perlahan-lahan.
“ssssshhh deeeekkkk leeebbbiiihhh cccceeeeeepppaaaattt eeemmmhhhh eeennnaaaakkk.” pintanya sekalian terus mendesah.

Saya mulai tingkatkan kecepatan pergerakan penisku . Maka bunyi “plok plok plok” terus keras kedengar.
Ke-2 tangan Bu Mina mulai meraba-raba, meremas halus dadaku. Saya terus bernafsu. Percepat kocokanku. Sampai akhrinya, berasa meqinya berkedut-kedut.
“aaaaaaaahhhhhh aaaaaahhhhh ssssshhhhhhhh!” erangannya nikmati orgasme ke-2 sekalian tangannya meredam badanku supaya hentikan pergerakan saat meqinya.
Peluh banjiri badan kami. Ku saksikan mukanya tersenyum senang. Saya cabut penisku saat meqinya. Sekalian berbisik ku meminta dia menungging cukup tinggi dgn di sanggah lututnya dan tubuh atas tengkurap di atas kasur. Tidak ada penampikan dia mengikuti permintaanku.
Dgn posisi nungging, bokong bahenolnya berkesan bundar. Saya perhatikan lubang meqinya yang terus mengembang. Dan saya mulai maju arahkan penisku ke sela meqinya. Bles penisku tenggelam didalamnya. Dgn penis yang sudah tenggelam dalam, saya mulai mengatur pergerakan cepat dan perlahan-lahan memaju undurkan penisku.

Baca Juga:   CERITA SEKS NGENTOT BINIK ORANG LAIN

Mendadak muncul pikiran lain dalam otakku saat melihat sela duburnya. Saya jiati jemari tengah tangan kiriku dgn ludah. Saya tujukan jemari itu menyeka-usap sela duburnya. Bu Mina terus liar melenguh, mendesah, dan mengeluh. Saya terus liar mengocak meqinya dgn penisku yang gesit didalamnya. Saya coba menyerang duburnya dgn jemari tengahku yang basah. Dia juga semakin melenguh.
“aaaaaahhhhh ssssssshhhhh ssssshhhhh.” lenguhnya sekalian memutar-mutar bokongnya.
Tidak berasa jemari tengahku sudah masuk separuhnya. Suara Bu Mina mendesah dan meringis karena perih nikmat pada duburnya. Saya terus cepat mengocak penisku. dan jemari tengah di duburnya saya diamkan karena peret dan tercengkram kuat otot duburnya.

Badan kami terus cukup banyak banjir peluh. Bu Mina terus cepat putar dan menekan-nekan bokongnya. Penisku terempot-empot di saat meqinya menjadi saya rasakan kepala penisku mulai gatal dan geli. Sampai pada akhirnya Bu Mina menyusul orgasme imbas kocokan penisku yang beringas pada meqinya.
“ssssssshh aaaaaaaaahhhh keeeellluaaaar laaaagggiiii!” lenguhannya sangat enak kedengar.
Meqinya berkedut-kedut menjadi penisku yang sudah gatal dan geli memuntahkan cukup banyak sperma dalam lubang meqinya. Saya diamkan sperma tumpah dan terkuras habis di saat meqinya. Sampai pada akhirnya tubuhku ambruk menindih badannya dgn penis yang masih tetap tenggelam di meqinya.
Saat sudah kering gelora yang membakar keinginan birahi. Saya cabut penisku dari saat meqi Bu Mina. Saya rebahkan badanku di sebelahnya. Bu Mina membalikan tubuhnya ke arah padaku. Mukaku dia cium-cium dgn halus. Dan saya diam saja sekalian terus ngos-ngosan. Tangan Bu Mina dgn halus menyeka dadaku.

Mungkin sudah 10 menit kami tiduran bersama-sama di atas kasur. Pada akhirnya Bu Mina bangun dan melilitkan handuk pada badannya untuk pergi mandi.
Benar-benar performa Bu Mina walau sudah tua tp membuatku demikian santai ada di sebelahnya. Dgn dengan bekal handuk aku juga meng ikuti Bu Mina ke kamar mandi.
Dalam kamar mandi kami pipis bersama sekalian tanganku main-main meremas-remas susu kecil dan kendor punya Bu Mina. Bu Mina menggeleng kepala sekalian tersenyum melihat tingkahku.
“sudah ah, bunda lelah. Nantinya kalian ingin kembali.” ucapnya tanpa menghindari tanganku pada susunya.
“iya bu, saya masih tetap ingin! masalahnya saya ingin nyobain begituan di dalam kamar mandi.” jawabku sekalian menunjukkan penisku yang sudah tegak berdiri.
“tp bunda sudah tidak kuat. Jika bunda begituan kembali bunda dapat kecapekan dan ketiduran. Mana tugas bunda masih tetap cukup banyak di dalam rumah.” bantahnya coba menentramkan keinginanku.
“ya sudah dech bu. bagaimana jika ini bunda hirup alias dijilatin saja?” pintaku sekalian arahkan penisku ke arahnya.
“iya dech bunda coba, tp bersihkan dahulu burungnya!” jawab Bu Mina.
Benar-benar berbahagia sekali Bu Mina ingin melakukan. Tidak seperti tempo hari dia menampik untuk mengisap penisku. Dgn semangat saya bersihkan penisku dari beberapa sisa lendir yang lekat.
Sehabis melap penisku dgn handuk, saya tujukan penisku pada mulut Bu Mina yang setia berjongkok di depanku. Dgn ragu dia buka mulutnya dan menggerakkan kepalanya perlahan-lahan. Pada akhirnya, dgn perlahan-lahan penisku masuk ke mulutnya. Berasa nikmat, geli, dan hangat.
Dengan cara alamiah, Bu Mina mulai memaju undurkan mulutnya. Cukup nyeri saat kepala penisku berulang-kali mengenai giginya.

“emmmhhh enaaakk bu. Tolong sekalian kepala burungku dikenyot perlahan-lahan bu.” pintaku sekalian rasakan kesan yang baru saya alami dioral wanita.
Penisku rasakan kesan hebat. Hangat, geli, dan basah saat berulang-kali ke luar masuk mulutnya. Apalagi Bu Mina mulai mainkan lidahnya yang berasa dingin pada kulit penisku. “emmmmhhh” rasanya seperti melayang-layang di atas awang-awang. Kadang-kadang kepala penisku dikenyotnya perlahan-lahan dan bikin gemas. uh rasanya, menentramkan jiwa.
“haduh dek, leher bunda pegel. Kalian lama sekali ke luarnya.” keluhnya sekalian tangannya mengocak-ngocok penisku.
“iya nih bu. Nikmat sich tp kayanya saya tidak akan ke luar jika sama mulut ibu.” jawabku.
“aduh, terus bagaimana agar kalian cepat ke luar?” tanyanya dgn gaungs sekalian tidak stop mengocak penisku.
“ya, burung saya masukkan ke meqi bunda saja agar cepat ke luar.” jawabku.
“yaudah dech mari. walau sebenarnya bunda sudah cape ini lutut sudah gemeter seperti ingin lepas.” sebut Bu Mina sekalian nyengir.

Perlahan-lahan saya duduk di lantai kamar mandi sekalian bertumpu pada dinding. Saya meminta Bu Mina untuk naik di atas pangkuanku. Awalannya dia berkesan ragu tp dgn sabar saya tujukan tubuhnya supaya dianya bebas memasukkan penisku ke saat meqinya. Sampai pada akhirnya dia memahami dan memulai menggoyang bokongnya putar. Berasa, cairan hangatnya mulai membasahi meqinya menjadi berasa licin dan membuat penisku bebas.
Saya meminta Bu Mina untuk mengkolaborasikan pergerakan putar, mundur-maju, dan naik turun. Hasilnya, penisku rasakan kepuasan yang tidak ada duanya. Dinding meqinya berasa mencengkeram dan meremas-remas penisku. Benar-benar sedap sekali meqi wanita tua ini. Tanganku yang sejak dari barusan ada di pinggangnya mulai saya naikan untuk meremas-remas susu dan memilin-milin putingnya menjadi Bu Mina mulai merem terbuka dan mendesah dgn penuh kepuasan.

“ehhhhmmmmm aaaaaaahhhhh aaaaaaahhh ssshhhhhhhhh.” desahnya rasakan kesan penis dan kenakalan ke-2 tanganku.
Saya dekatkan lidahku menjilat-jilati lehernya yang sudah basah oleh keringat. Berasa wewangian persenggamaan tercium hidungku membuatku terus bernafsu oleh kesan itu. Emm enaknya.
“deeeekkkk aaaahhhhhh sssshhhhh ibuuuu caaapppeeeeekk eeemmmmmhhh peeeggggeeeelll ouuuuuhhhhh.” katanya sekalian mendesah nikmati.
“giliran saja bu, saya di atas. Bunda tiduran saja di lantai.” jawabku.
Bu Mina mulai mengambil penisku dan merebahkan tubuhnya di lantai sekalian mengangkangkan kakinya lebar-lebar. Saya mulai menusukkan penisku. Dgn pergerakan cepat saya kocokan penisku masuk keluar meqinya. Bu Mina mendesah dan mengeluh hebat imbas pergerakan mundur-maju dengan cepat yang saya kerjakan.

Penisku rasakan geli dan gatal.
Tidak akan lama nantinya saya akan capai orgasme, Saya terus buas tingkatkan kecepatan mundur-maju. Sampai pada akhirnya, ke-2 telapak tangan Bu Mina mencengkeram kuat punggungku. Desahannya terus semakin menjadi. Dan pada akhirnya kami sama orgasme.
Napasku ngos-ngosan. Cape tp sangat nikmat. Saya cabut penisku yang sudah dibalut lendir dari meqinya lantas duduk bertumpu pada dinding kamar mandi. Bu Mina dgn perlahan-lahan bangun dan meraih gayung untuk bersihkan meqinya.
Pengalaman ke-2 bersama Bu Mina disudahi dgn jadwal mandi bersama. Selesai kami mandi, saya saksikan jam dinding menunjukkan jam 11.38 WIB. Saya pasti kesiangan datang di sekolah. Tidak berasa benar-benar, kenyataannya lebih dari 3 jam 1/2 kami habiskan untuk bersenggama mengincar kepuasan. Tapi, mesikipun begitu saya tidak rugi karena Bu Mina teratur memberbagi kepuasan padaku dan teratur siap jika saya mengajak dia ngentot.